Kamis, 17 Oktober 2013

WEDHUNG


Simbol dari kerelaan atau kelapangan untuk selalalu bekerja keras untuk kepentingan yang utama

Wedhung merupakan salah satu dari sekian banyak pusaka yang diciptakan oleh leluhur kita,belum diketahui pasti kapan awal dibuatnya model wedhung,tetapi kalau dilihat dilapangan banyak ditemukannya type mirip wedhung dialiran sungan brantas dan cirebon kemungkinan sudah ada sekitar abad 10 an,wedhung berkembang pada era demak bahwa wedung adalah senjata trendi masa itu itu terbukti Terdapat sebuah kampung namanya desa Wedung, sejarahnya tempat memproduksi wedung, di wilayah Demak. .awal semuanya emang dari sebuah fungsi senjata tebas dan berkembang menjadi senjata spiritual atau pusaka dan juga merupakan simbol status

Para pangeran,petinggi istana selalu menyandang wedhung dipinggang kiri pada era PB X

simbol kesediaan sang pangeran dan para petinggi untuk melakukan kerja demi sang raja

 

Selasa, 17 September 2013

PUSAKA KAHURIPAN

keris pusakakeris tangguh kahuripan

Kahuripan

Kerajaan kahuripan berdiri di era abad 11 dengan pendiri Prabu Airlangga melanjutkan kerajaan medang yg telah luluh lantah,perkiraan berkuasa antara 1031-1049 lengser setelah memecah kerajaan menjadi 2 wilayah untuk ke 2 anaknya 
kahuripan menjadi kediri/panjalu dengan ibukota daha diwilayah selatan dan jenggala dengan ibu kota kahuripan di sebelah utara Tidak diketahui dengan pasti kapan Airlangga meninggal. Prasasti Sumengka (1059) peninggalan Kerajaan Janggala hanya menyebutkan, Resi Aji Paduka Mpungku dimakamkan di tirtha atau pemandian. Kolam pemandian yang paling sesuai dengan berita prasasti Sumengka adalah Candi Belahan di lereng Gunung Penanggungan. Pada kolam tersebut ditemukan arcaWisnu disertai dua dewi. Berdasarkan prasasti Pucangan (1041) diketahui Airlangga adalah penganut Hindu Wisnu yang taat. Maka, ketiga patung tersebut dapat diperkirakan sebagai lambang Airlangga dengan dua istrinya, yaitu ibu Sri Samarawijaya dan ibu
Mapanji Garasakan.

PUSAKA MAGETI

keris tangguh magetikeris tangguh mageti

TOMBAK PUSAKA

pamor ngulit semongkopamor rajah

tombak pusakapamor tambal

PUSAKA MADIUN

tangguh madiun kinatahpamor udan mas tangguh madiun

tangguh madiunjangkung tangguh madiun

PUSAKA MATARAM SULTAN AGUNG

pedaringan kebak sultan agungsabuk inten tangguh sultan agung

pendawa pamor pedaringan kebak sultan agung

MATARAM SULTAN AGUNG

kerajaan mataram era Sultan Agung Hanyokrokusuma (1613-1646).
Di bawah pemerintahan Sultan Agung, Mataram mengalami kejayaan, terhormat dan disegani sampai di luar Jawa. Karaton yang semula di Kerta dipindahkan ke Plered.
Beberapa empu empu terkenal pada era ini diantaranya
Ki Nom
Umayi
Empu Guling
Empu Legi
Tangguh/pesikutan zaman ini banyak beragam karena banyak reformasi dibidang seni,budaya dan penanggalan,masyarakat umum diberi kebebasan utk memiliki keris dan para empu diberi kebebasan utk membuat kreasi karya terbaik,sehingga pesikutan sangat beragam sejak awal pemerintahannya para empu juga melestarikan dengan membuat pula model keris sebelumnya dengan memadukan ciri khas era mataram Sultan Agung

FILOSOFI DHAPUR KERIS

TILAM UPIH

Dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur. Diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur Tilam Upih. Ini menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketenteraman dan kesejahteraan dalam hidup 


DHAPUR JALAK NGORE

Keris Dapur Jalak Ngore secara umum merupakan simbolisasi Pencapaian kebahagiaan dan melepaskan dari segala permasalahan hidup (terkait dengan nafkah). Menurut pandangan orang Jawa mengenai burung sebagai berikut:

Kukila tumraping tiyang Jawi , mujudaken simbul panglipur, saget andayani renaning penggalih, satemah saget ngicalaken raos bebeg, sengkeling penggalih. Candra pasemonanipun: pindha keblaking swiwi kukila, ingkang tansah ngawe-ngawe ngupaya boga, kinarya anyekapi ing bab kabetahanipun. Dene kukila ingkang sampun pikanthuk ing bab kabetahanipun, kukila kala wau lajeng wangsul dhumateng tuk sumberipun, asal – usulipun, inggih punika wangsul dhateng susuhipun, ambekta kabetahaning gesangipun.

Terjemahan secara bebas :
Bagi orang Jawa, burung merupakan symbol pelipur duka, memberikan rasa senang dihati, menghilangkan rasa kejengkelan hati. Sedangkan gambaran sosoknya, dimana kepakan sayapnya melambai-lambai (Ngore) merupakan usaha dalam mencari pangan ( nafkah), untuk memenuhi kebutuhan. Burung yang telah mendapatkan pangan, kemudian pulang kembali ke sarangnya ( rumah dan keluarganya).Jalak merupakan burung piaraan dalam masyarakat Jawa yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap lingkungannya dan sesuatu hal asing yang dijumpai (waspada). Dalam mencari makan, Burung Jalak mempunyai sifat saling menguntungkan ( tidak merugikan orang lain). Di sisi lain, jalak merupakan burung yang sangat setia terhadap pasangannya. Kata "Ngore" dapat berasal dari kata " Mudhar", yang berarti mengurai. Ngore mempunyai makna aktif bergerak melepaskan dari kesulitan / keruwetan/ dari setiap permasalahan secara teliti dan bertahap, hal ini juga berorientasi pada ketekunan.

Ricikan pada Dapur Jalak Ngore mempunyai makna sebagai berikut:
• Gandik polos merupakan simbol kekuatan,ketekunan dan rajin bekerja.
• Tikel Alis, merupakan simbol sifat manusia ada sisi baik dan buruk, keduanya harus dikendalikan. Dalam mencari nafkah, hendaknya selalu menimbang baik buruknya dan akibatnya terhadap martabat.
• Greneng, merupakan simbol "rasa" atau hati . Dalam menjalankan hidup segala sesuatu dilandasi dengan hati yang bersih dan baik prasangka.
• Sraweyan, merupakan simbol keluwesan. Dalam bekerja hendaknya menjaga keselarasan terhadap sesama, masyarakat, lingkungan, dan dapat beradaptasi dengan kebiasaan setempat. Sikap menghargai orang lain.
• Pijetan /Blumbangan, merupakan simbol keikhlasan hati dan kesabaran. Tidak ada yang disebut takdir, sebelum diawali dengan ikhtiar /usaha.

Ajaran Hidup Jalak Ngore merupakan ajaran dalam menjalani hidup. Jalani hidup dengan hati yang senang dan lapang seperti gambaran Burung Jalak yang sedang Ngore. Utamakan perbuatan yang baik (jawa:"dadya laku utama") selalu menjaga ketakwaan kepada Tuhan dan hubungan kepada keluarga, masyarakat serta lingkungannya (jawa: eling lan waspada). Dalam bekerja untuk mencari nafkah hendaknya berlaku jujur dan tidak merugikan orang lain. Setiap permasalahan/usaha harus dievaluasi secara teliti dan tekun (sapa sing temenbakal tinemu, sapa sing tatag lan teteg bakal tutug). Setiap permasalahan harus dihadapi dengan mengedepankan perasaan hati dan fikiran , ketimbang nafsu/emosi. Demikian pula pada piwulang: Alon – alon waton kelakon,Gliyak – gliyuk waton tumindak, yang berarti: meskipun pelan-pelan tapi mendapatkan hasil, tertatih-tatih tapi melaksanakan.
Untuk mencapai cita-cita dan tujuan , diperlukan kesungguhan, ketekunan, kewaspadaan dan kesabaran. Tidak ada orang sejahtera/kaya mendadak, semua harus dirintis dari bawah.



Salam Ajisaka.

PUSAKA MATARAM SENOPATEN

carita prasaja tangguh senopatentangguh mataram senopaten

handel gading mataram senopatensempana ngulit mataram senopaten

MATARAM SENOPATEN

Mataram  dengan raja bergelar Panembahan Senopati (1586-1601).
beberapa empu terkenal pada zaman ini
ARYA JAPAN  secara keseluruhan keris karyanya mempunyai penampilan yang memberi kesan anggun,terhormat,kalem dan sopan
KALIANJIR keris buatannya berpenampilan wingit dan angker pamornya tidak mubyar kebanyakan pamor pulo tirto
SETRANAYA penampilan karyanya ramping dan lebih panjang pesikutannya trengginas,pamornya pandes,ngawat,besinya mateng tempaannya

PUSAKA KALIMANTAN

pusaka kalimantankalimantan

pusaka kutai

PUSAKA PAJANG


carita prasaja wos wutah tangguh pajangcarangsoka tangguh pajang











sengkelat pamor keleng tangguh pajang

PAJANG

JokoTingkir sebagai raja pajang bergelar Sultan Hadiwijaya (1546-1586)
beberapa ciri umum keris era pajang
tantingan sedang
bilah nglimpa-sedang,panjang,sor soran lebar,dedeg gagah
luk rengkol-rapat kekar,namun juga ada yang kemba dan wadidang landai
salah satu empu yang terkenal adalah empu UMYANG
ukuran karya nya agak panjang dari ukuran keris majapahit,biasanya ber luk besinya warnanya hitam keabu abuan pamornya merata dipermukaan bilah,rumit dan wos wutah



PUSAKA MAJAPAHIT

pamor woa wutah tangguh majapahitpamor pedaringan kebak

nunggak semi tangguh majapahit

MAJAPAHIT

kerajaan majapahit berkuasa antara 1293-1478
dengan Raden Wijaya menjadi raja pertama kerajaan Majapahit bergelar Krtarajasa Jayawardhana (1293-1309),
pada zaman ini keris sangat digemari dan menyebar ke seluruh penjuru nusantara
pada era ini keris tidak hanya sebagai senjata namun juga mempunyai fungsi simbolik,ritual dan status sosial gaya tempa keris pada zaman ini sangat mempengaruhi gaya keris pada kerajaan kerajaan sebelumnya sehingga sering disebut tangguh kombinasi seperti kediri-majapahit , tuban-majapahit, jenggala-majapahit, pengging-majapahit, blambangan-majapahit, tanpa meninggalkan langgam/gaya daerah aslinya

Beberapa empu yg terkenal era ini
SETRA BANYU hampir sebagian besar berupa pamor miring,besinya matang tempaannya dan berkesan keras,kering
PANGERAN SEDAYU siri khasnya besinya hitam,halus,lumer,matang tempaannya seolah olah besinya basah,pamornya yg muncul ke permukaan bilah sedikit sekali /nyeprit nyeprit bahkan terkadang tdk ada pamor yg nyata nyata muncul/tenggelam seperti hurab
JAKA SURA, secara keseluruhan keris buatannya berpenampilan keras,gagah walaupun ukurannya tergolong kecil
SIKI karyanya mirip dengan karya Pangeran Sedayu perbedaanya hanya diolahan dan tempaannya tidak sehalus buatan Pangeran Sedayu
ANGGA CUWIRI karyanya berukuran sedang,agak tebal tapi ramping ,matang tempaan hitam ke biruan tapi kesannya kering sor soran agak lebih lebar dr keris se eranya,secara keseluruhan berpenampilan keras,berwibawa dan meyakinkan